Sekadau,batasborneo.com
Bupati Sekadau Aron,SH menghadiri kegiatan Open Defecation Free (ODF) atau dalam bahasa Indonesianya stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) desa Padak kecamatan Belitang Hulu Kamis, (27/10/2022)
Dalam arahannya bupati mengatakan, bahwa untuk hidup sehat adalah hak semua warga negara, termasuklah warga Padak sehinga dengan ODF inilah jawaban terhadap hak-hak hidup sehat dimulai.
Karena indikator hidup sehat menurut kesehatan adalah adanya sanitasi yang baik dan memenuhi standar kesehatan serta lingkungannya yang sehat pula.
Untuk itu lanjut dia, setiap tahun harus ada desa yang sudah siap ODF, hal itu akan menjadi target kita kedepan, supaya beberapa tahun kedepan tidak ada lagi masyarakat Sekadau yang BABS.
"Tahun 2023 sampai 2024 harus ada atau kecamatan yang desanya semuanya sudah ODF," pinta Aron.
Maka dari itu ia meminta agar setiap camat harus terus menerus bersama pihak lainnya untuk mengkampanyekan hidup sehat kepada warga desa yang belum ODF, tujuannya tentu agar masyarakat sadar dan mau mengubah pola hidup yang kurang sehat menjadi pola hidup sehat.
Dengan berprilaku hidup sehat kata dia lagi, artinya kita juga sudah punya andil untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas, karena tanpa hidup sehat mustahil kita mampu menghasilkan generasi yang cerdas, yang ada malah sebaliknya.
Karena saat ini pemerintah daerah tengah berupaya untuk memberantas angka Stunting, sebab tinggi angka Stunting bermula dari pola hidup yang kurang sehat.
Karena jika ada anak-anak yang terkena Stunting, maka tingkat kecerdasan mereka akan berkurang, dengan tubuh kerdil, pendek serta pertumbuhan yang lamban.
"Ini yang perlu kita waspadai, jangan sampai anak-anak kita terkena Stunting," kata Aron.
Karena hal ini kata dia lagi, akan menghambat pertumbuhan otak dan menurunnya tingkat kecerdasan generasi muda.
"Terimakasih kepada semua pihak yang telah mengedukasi masyarakat Sekadau untuk tidak Buang Air Besar Sembarangan ," ucapnya.
Sementara itu Henry Alpius Plt. Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada Pemerintahan desa Padak yang mana telah menjadi contoh menjadi desa-desa lain di kecamatan Belitang hulu.
Menurut Henry ada 4 faktor menyebabkan kesehatan terganggu yakni, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Untuk lingkungan yang sehat tentunya disertai Sanitasi yang baik pula, dengan tidak BABS. Kali ini Desa Padak sudah bisa membuktikan bahwa warganya bisa merubah perilaku yang baik dengan tidak BABS.
"Hal ini mudah-mudahan dapat menjadi pemicu desa-desa lain untuk segera ODF,," kata Henry.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa ada beberapa item yang menjadi kriteria ODF yakni:
1.Stop buang air besar sembarangan
2.Mencuci tangan pakai Sabun di air
yang mengalir.
3.Mengelola air minum dan makanan
rumah tangga.
4. Mengelola sampah rumah tangga
dengan aman
5. Mengelola limbah cairan rumah
tangga dengan baik.
Masih dikatakan Henry ada beberapa faktor penyebab menurut Teori Derajat Bloom yang bisa mempengaruhi munculnya penyakit akibat tidak ODF.
Di antaranya :
1. Faktor lingkungan (40%)
2) faktor Prilaku (30%)
3) faktor Pelayanan kesehatan (20%)
4) faktor Keturunan (10%)
Saat ini di kabupaten Sekadau yang sudah ODF angkanya sudah mencapai 80% dan secara peringkat kita sudah berada pada posisi ke 5 dari 14 kabupaten Kota Di Provinsi, Kalimantan barat, namun target yang harus di selesaikan yang belum ODF hanya tersisa 20 persen saja.
"Masih dikatakan Henry hari ini pihaknya Dinas Kesehatan PP Dan KB memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat desa Padak, dengan membagi vitamin penambah darah dan Susu kepada ibu hamil, memberikan Vitamin dan makanan tambahan yang bergizi kepada bayi dan Balita, serta membagi kacamata baca untuk para lanjut usia dan pengecekan Kolestrol,asam urat serta pengobatan lainnya.
Editor:venan