X News Politik Kriminal Pemerintah Seremonial Olahraga Opini Berita Covid-19 Nasional

KPU calon Bupati

KPU calon Bupati

Dprd

Dprd

Pemda

Pemda

KPU Part I

KPU Part I

KPU Part II

KPU Part II

Iklan KPU

Iklan KPU

Pemda gawai

Pemda gawai

DLHK Kukar Optimalkan Bank Sampah Untuk Nilai Tambah Ekonomi MasyarakatTenggarong


Batasborneo.cm Kabupaten Kutai Kartanegara( Kukar ) saat ini memiliki 58 bank sampah yang tersebar, namun hal itu kurang optimal pengelolaannya karena masih minim kesadaran masyarakat, akan kebersihan lingkungan.

Untuk itu Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, terus berupaya mengoptimalkan bank sampah, sehingga menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat Kukar kata Afian Noor saat dihubungi dikantornya pada hari jumat 3 Maret 2023.

Kepala DLHK Kukar Alfian Noor menjelaskan, sebagian bank sampah di Kukar memang mati suri, permaslaahannya ialah alat angkutnya tidak ada, dan mereka tidak bersemangat dalam pengelolaan sampah, maka nilai untuk mendorong mereka tetap bersemangat dalam pengelolaannya merupakan tugas DLHK, bagaimana bank sampah di Kukar ini bisa hidup kembali.

"Bank sampah induk berada di Jalan Ahmad Dahlan, dan dioperasikan sejak 2019. Kita akan terus mengoptimalkan bank sampah yang ada di Kukar, seiring dengan program desa ramah lingkungan, desa ramah lingkungan harus memiliki bank sampah sendiri," jelasnya

Sementara tujuan adanya bank sampah ialah, agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, sebab sampah masyarakat bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi.

"Sampah masyarakat dikelola dengan baik, baik itu organik maupun non organik, yang organik dikelola bisa menjadi pupuk kompos, sedangkan yang non organik bisa dijual ke pengepul barang bekas. Tugas kita untuk membina menyehatkan bank-bank sampah di Kukar," ujarnya.

Dirinya juga mendapat arahan dari Bupati Kukar Edi Danansyah, bahwa pupuk kompos marketnya masuk ke E-katalog, tentu hal ini perlu kerja keras semua pihak, serta masyarakat juga.

"Kami berharap tidak ada lagi sampah sampah yang di buang ke sungai, sebab sampah bisa bernilai ekonomis, dan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam hal market, ketika sampah telah diolah dan menjadi produk kompos, produk itu bisa masuk ke E-Katalog," tutupnya(din)
LihatTutupKomentar