TENGGARONG batasborneo.com, Tepat pada hari jum’at, 11 agustus 2023 digelar acara Hari Ulang Tahun Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan Dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) dengan tema “Maritim Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”. Acara ini dilaksanakan di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.
Sesuai dengan tema, acara ini di hadiri oleh duta perwakilan dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, dari sabang sampai merauke. Tentu saja juga di hadiri oleh beberapa petinggi penting lainnya, salah satunya Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Dr. (H.C.) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi) dan tak lupa Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia RI, Dr. Jerry Sambuaga.
Acara di buka oleh Jerry yang pada saat itu didapuk sebagai keynote speaker. Ia mengatakan bahwa sinergi pemerintah pusat, terutama dengan Badan Pangan Nasional dan pemerintah daerah merupakan kunci ketahanan pangan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok).
Upaya pengendalian harga bapok juga perlu dukungan dari pemerintah daerah. Pemerintah daerah dapat melakukan pemantauan harga dan pasokan di wilayahnya secara intensif. Hal itu juga merupakan upaya mitigasi atau peringatan awal dalam mengantisipasi terjadinya gejolak harga.
Dari paparannya tersebut Jerry mendapat apresiasi dari duta maritim perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT), Maulayya Shalwaa Alfajry Kia siswi Madrasah Aliyah Negeri Alor.
"Terimakasih Shalwaa Kia, Duta Maritim Indonesia asal Alor NTT.", kata Jerry.
Shalwaa Kia mendapatkan kehormatan untuk mengalungkan selendang tenun ikat khas NTT, sekaligus memperkenalkan produk UMKM tersebut kepada seluruh hadirin yang hadir. Ia juga berkesempatan memberikan penghargaan kepada Duta Besar Filipina, Pakistan dan Seychelles .
Shalwaa mengatakan bahwa pengalungan selendang tersebut sebagai bentuk penghormatan. Ia juga menyampaikan bahwa NTT dikenal luas sebagai provinsi yang kaya akan produk kain tenun ikat. Karya ini diproduksi kaum perempuan yang tersebar di 22 kabupaten/kota di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Tenun ikat, selain merupakan komoditi, juga merupakan simbol budaya. Tenun ikat sendiri merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di kawasan pesisir Kabupaten Alor. Perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan sektor lainnya agar produk lokal ini dapat bersaing ditingkat internasional karena tenun ikat mempunyai potensi yang besar dalam hal keuntungan.", kata Shalwaa.
"Namun, ada sebuah tantangan besar yang dihadapi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu bahwa belum banyak masyarakat yang melihat keunggulan ini sebagai potensi besar untuk memberikan keuntungan ekonomi. Tenun ikat di NTT semakin berkurang dan kalaupun masih ada pengrajin tenun ikat ini didominasi oleh perempuan atau ibu rumah tangga. Tenun ikat memerlukan strategi bisnis yang tepat.", lanjutnya.
"Maka itu saya merasa perlu mengapresiasi Bapak Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang telah hadir dalam acara HUT ASPEKSINDO karena beliau telah memberikan perhatian khusus pada sektor perdagangan.” Sambungnya.
Semoga kelak, Tenun Ikat NTT dapat sejalan dengan perkembangan sektor pariwisata di NTT yang tengah bergerak maju. “ harapnya.
"Sebagai putri yang lahir dan dibesarkan di wilayah kepulauan dan pesisir Pulau Alor, saya merasa bangga mendapatkan kehormatan untuk mengalungkan selendang/slempang tenut ikat khas Alor NTT kepada Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Jerry Sambuaga, sekaligus memperkenalkan dan mempromosikan UMKM Tenun Ikat di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.” pungkasnya.
"Kami tunggu kedatangan Bapak di Kabupaten Alor." tutupnya.
(Diyah)
Editor:venan