X News Politik Kriminal Pemerintah Seremonial Olahraga Opini Berita Covid-19 Nasional

KPU calon Bupati

KPU calon Bupati

Dprd

Dprd

Pemda

Pemda

KPU Part I

KPU Part I

KPU Part II

KPU Part II

Iklan KPU

Iklan KPU

Pemda gawai

Pemda gawai

Hari Kedua Pembagian Tali Asih, Untuk 80 KK Warga Kurang Mampu Ala MABT Berjalan Lancar.

SEKADAU-Batasborneo.com  Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) membagikan tali asih kepada 130 Kepala Keluarga kurang mampu di kecamatan Sekadau hilir menjelang perayaan hari raya Imlek 2575 tahun 2024 Masehi. 

Hari kedua Pembagian Tali menyasar ke wilayah Seberang Kapuas dan Congkongliau (CKL), di Seberang Kapuas sendiri MABT membagikan Tali Asih kepada 32 KK warga kurang mampu sedangkan di CKL sendiri MABT membagikan kurang lebih 50 KK yang kurang Mampu.

Kepada awak media ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) mengatakan, hari kedua pembagian Tali Asih menyasar warga di dua wilayah sekaligus yakni CKL dan Seberapa Kapuas, dari jumlah yang kita bagikan 130 KK sudah selesai, pembagian Tali Asih ini bukan hanya kepada warga kurang mampu,namun kepada yang Cacat dan Sakit seperti lumpuh dan lain-lain. 

"Artinya jika ada dalam satu rumah itu meskipun kepala keluarga dapat bantuan, yang Cacat atau sakit juga kita berikan Tali Asih," kata Siotie sapaan akrab ketua MABT, Minggu (04/02/2024) di sela-sela pembagunan Talia Asih.

Dikatakan dia lagi, bahwa Tali Asih yang sudah dibagikan tersebut hasil donasi warga Tionghoa asal kecamatan Sekadau hilir, dikumpulkan kemudian baru dibagi sesuai jumlah warga tersebut yang sudah didata dan di survey terlebih dahulu, keadilan ekonominya serta latar belakang dan pekerjaannya.

"Semuanya kita cek secara benar keadaan keluarganya serta latar belakang pekerjaan serta sumber penghasilan sesudah itu baru kita daftarkan sebagian keluarga yang berhak mendapat bantuan Taki Asih tersebut,"ungkapnya.

"Bingkisan yang diberikan berupa buah Jeruk, Kue Keranjang dan Uang,"ucapnya.

Salah satu tujuan diberikan tali asih tersebut lanjut dia, adalah agar warga kurang beruntung secara ekonomi bisa bersama-bersama warga lainnya untuk merayakan hari raya Imlek, sebab mungkin ada warga yang betul-betul kurang beruntung sehingga dengan diberikan bingkisan tersebut mereka bisa merayakan Imlek.

"Itulah tujuannya dari pemberian bingkisan Imlek tersebut, murni sebagai bentuk kepedulian kepada sesama tanpa ada embel-embel politik meskipun saat ini kita menghadapi tahun politik,"pungkasnya (Tim)
LihatTutupKomentar