SEKADAU-Batasborneo.com Pembangunan jalan harusnya yang pertama diperhatikan adalah keselamatan bagi pengguna jalan, soalnya jalan pasti akan dilewati banyak orang yang hilir mudik dan pastinya akan berpapasan. Jika jalan yang digunakan banyak lebarnya hanya 1 meter, lagi pula beramnya tinggi bagaimana menjaga keselamatan para pengguna jalan itu.
Hal ini terlihat dari jalan Rabat Beton yang dikerjakan mengunakan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2024 oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Tinting Boyok dengan pagu dana kurang lebih 140 juta rupiah dan panjang sekitar 500 meter dengan tinggi 17 centimeter.
Kepada para awak media ini kepala desa Tinting Boyok Abang Heri mengatakan, bahwa jalan itu bangun mengunakan APBDes tahun anggaran 2024. "Jalan itu dibangun mengunakan APBDES tahun anggaran 2024 dengan pagu dana kurang lebih Rp.140 rupiah," katanya Selasa (04/02/2025) di kediamannya dusun Empaong RT Nanga Dayak.saat di datanggi media ini,
Namun ia juga tidak menjelaskan secara rinci seperti apa speksipikasi pembangunan jalan itu dalam APBDes apakah lebarnya hanya 1 meter atau lebih,malah ia berkilah kalau jalan itu direncanakan oleh Plt. Kepala desa sebelumnya.
"Saya hanya melanjutkan program kepala desa sebelumnya, karena jalan itu sudah dianggarkan dalam APBDes tahun 2024," kilahnya.
Ketika ditanya oleh awak media kenapa beramnya tidak di timbun, ia menjawab penimbunan beram dilakukan secara gotong royong masyarakat pengguna jalan."Gotong royong kita lakukan setiap Jum'at," katanya.
Pantauan awak media ini dilapangan memang benar jalan rabat beton tersebut lebarnya hanya 1 meter dan beramnya memang belum di timbun, sepertinya jalan tersebut digunakan sebagai sarana transportasi warga untuk pulang pergi ke ladang. Tentu nya ini sangat merugikan masyarakat, jika pagu dana nya besar ko, jalan nya selebar ini yang di kerjakan kurang lebih 1 meter, arti nya pengerjaan tidak sesuai Rab, Serta tidak mengutamakan ke sejahtera teraan masyarakat.
Jika melihat secara riil memang ada sedikit resiko,sebab tidak ada celah untuk berpapasan,sangat rawan kecelakaan atau tabrakan. Apalagi sepertinya jalan itu untuk sarana angkutan hasil pertanian, jika sulit untuk berpapasan, resikonya terjadi kecelakan, karena dengan lebar pas 1 meter kalau berpapasan salah satu kendaraan harus turun keluar jalan, dengan beram yang tidak di timbun ada resiko terjatuh.
Sebenarnya, jika ingin membangun tentu aspek pertama yang harus diperhatikan adalah keselamatan pengguna jalan itu sendiri, karena jika pengguna saja tidak diperhatikan keselamatannya, untuk apa sarana itu dibangun, jadi kepada pihak terkait kiranya bisa memberi masukan kepada kepala desa yang mungkin belum paham apa fungsinya membangun, karena jika asal bangun seperti jalan ala Pemdes Tinting Boyok ini resiko kecelakaan sangat rentan terjadi.(tim)
Editor : Venan